Sabtu, 22 Maret 2014

Dijual Rumah di Samarinda Kalimantan Timur



DIJUAL RUMAH TANPA PERANTARA

Jalan Adam Malik Gang Manggis
Karang Asam Samarinda
Kalimantan Timur
Luas 10m x 23m
Listrik 3500 Watt
Harga Rp. 1,7m
Lokasi Strategis dekat dengan Masjid Islamic Center,
Kantor Polisi dan juga Big Mall yang akan segera hadir di Samarinda

Berminat Hubungi :
Sumiyati
Hp. 0821 5594 7273
Email : cantiksumi@yahoo.com

Rabu, 04 April 2012

No Jujuran No Hantaran hehe

istirahat di tepian mahakam
Sudah mendekati hari H tapi kami selalu jalan setiap hari dan selalu berdua. Kebetulan aku udah cuti sejak seminggu sebelum hari H. Ada saja kegiatan yang harus kami lakukan, selain membantu urusan kerja suami juga ada satu hari yang kami sempatkan to menemani ortu aku ke anggana ke tempat keluarga n juga to dinner bareng kedua ortu aku n juga ikut si kecil Dian anaknya Mba Wiwin. Inilah kami, pengantin yang nyeleneh n serba simple, ga pake acara pingitan or yang aneh-aneh n juga ga pake acara hantaran ataupun acara antar jujuran. 

Tidak ada uang jujuran dalam pernihakan aku. Di Samarinda biasanya mempelai laki-laki harus memberikan jujuran yang diminta oleh mempelai keluarga wanita, dan juga mempelai laki-laki harus menyiapkan hantaran yang terdiri dari bermacam-macam barang diantaranya kasur, lemari sampai ke peralatan mandi n segala sesuatu yang diperlukan to mempelai wanita. Jujuran bisa bermakna baik jika tidak memberatkan mempelai laki-laki, tetapi dari cerita-cerita teman-teman yang menikah ada saja setelah menikah mereka masih pusing dengan hutang yang harus dilunasi karena mereka meminjam uang untuk uang jujuran dan untuk membeli hantaran. Bermakna baik jika uang jujuran itu benar-benar merupakan luapan dan tanda cinta dan sayang mempelai laki-laki kepada wanita. 

Ironis jika pernikahan suatu hal yang sakral dan hal yang indah jika dibebani dengan nominal uang. Karena itu aku ingin memberi contoh kepada teman-teman ini lho pernikahan aku yang simple tanpa jujuran dan alhamdulillah berjalan lancar dan semoga selalu diberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Tulisan, Tenda n Sound

tulisan di depan gang

tahap pendirian tenda

tenda milik Mr. Bagus

sound system milik Mr. Yadi



Karena ga semua tamu yang diundang tahu letak rumah ortu aku, so untuk mempermudah para tamu sengaja aku buat tulisan tersebut to mempermudah mereka menemukan rumah kami. Agar tulisan ga mudah rusak setelah aku print langsung aku laminating, lumayan dengan modal laminating 5000 perak udah bisa bikin hasil printnan bebas air, makasih ya Percetakan Mahendra Jl. KS. Tubun.

Gambar ke dua yaitu tahap mendirikan tenda, tenda didirikan sejak hari jumat tanggal 9 maret 2012. Walaupun acara baru akan dilaksanakan tanggal 11 tetapi tenda udah mulai didirikan tanggal 9 maret karena selain tenda, para kaum bapak-bapak juga musti menyiasati jalanan gang yang dirubah jadi tempat acara. Sampai hari sabtu juga pendirian tenda masih kurang 2, karena yang punya tenda lagi banyak orderan jadi tenda yang kurang dipasang pada malam tanggal 10. Weh alhasil sukses n selesai dech pemasangan tenda.

Tidak ada acaran hiburan elektone ataupun wayangan atau acara hiburan lainnya. Acara hiburan cukup menggunakan sound system milik MR. Yadi. 

Nb : Makasih ya to Percetakan Mahendra, Mr. Yadi (anaknya Mbah Mir) n Mr. Bagus (anaknya Pak Bandono).

Uang Mahar

uang mahar dengan tema ikan

berpose dengan uang mahar dan cicin sebelum akad nikah

foto dengan uang mahar seusai akad nikah

pose di kamar menunggu akad nikah
Rencana awal sich pengen bloging tiap hari sebelum hari H acara nikahan aku, tapi rencana ga terwujud cuz seminggu sebelum n sesudah nikah sibuk banget dengan berbagai kesibukan. Walaupun ga jadi tiap hari ga papa dech sekarang aku rapel semua persiapan n perjalanan pernikahan aku dengan suami tercinta.

Uang mahar yang aku minta yaitu Rp.17.000,- (tujuh belas ribu rupiah). Dari awal aku pengen maharnya uang, tapi ga tau nominalnya apa aku sich pengennya nominalnya memiliki arti. Kebetulan aku punya temen yg pengen nikah walau ampe skg belum terwujud (hehe om ku doain dech moga-moga cepat terealisasi rencananya) dia cerita ma aku klo pacarnya minta uang mahar sebesar Rp.17.000,- (tujuh belas ribu rupiah) jika mereka menikah. Aku tanya emang kenapa segitu? trus kata temanku dia bilang nominal Rp.17.000,- (tujuh belas ribu rupiah) mewakili dari 17 rakaat yang wajib dilaksanakan tiap hari. So . . . aku ikut juga dech uang mahar sebesar Rp.17.000,- (tujuh belas ribu rupiah) to uang mahar dalam pernikahannku.

Nominal uang mahar udah dapet, jadi tinggal mikir to desain uang maharnya so aku coba browsing lewat google to cari desain yang cantik. Karena kami adalah pasangan yang suka mancing so aku cari-cari desain yang bertema mancing. Alhasil jadilah uang mahar berbentuk ikan, jika sobat-sobat perhatikan bagian dalam ikan perempuannya siripnya terbuat dari mutiara mataram dan sirip dariikan laki-laki terbuat dari tasbis. To teman-teman yang tertarik ini aku bikin bareng ama suamiku.

Nb. Makasih banget to sobatku Om Ribut Wibowo to inspirasi nominal uang maharnya, makacih ya om...

Sabtu, 03 Maret 2012

Minggu, 26 Februari 2012

Imunisasi Tetanus - Toksoid

jadwalku imunisasi TT

keterangan jadwal imunisasi
Rabu 22 Februari 2012 pagi hari aku langsung meluncur ke Puskesmas yang berada dekat dengan RS. AWS to imunisasi. Hari ini lancar banget cuz ga perlu ngantri cuman nunggu bidannya aja yang belum datang n juga petugas yang melayani di puskesmas sangat ramah n memuaskan. Semoga aja pelayanan-pelayan di pemerintahan bisa mencontoh pelayanan yang diberikan ama pegawai puskesmas Kecamatan Samarinda Ulu. Ini baru contoh baik dari Indonesia ku, contoh keramah tamahan yang klo pesulap Demian bilang "sempurna" klo Pelawak Sule bilang "sempoa" wkwkwk

Surat Pengantar Nikah (Kelurahan dan KUA Samarinda Ulu)

surat pengantar dari KUA

surat pernyataan sumpah

surat keterangan untuk nikah

surat pengantar dari kelurahan
surat keterangan
surat keterangan asal usul
Seminggu aku udah ga blogging duh . . cepet banget nich kalender muternya. Senin 20 Januari 2012 kiriman berkas pengantar nikah punya yayank udah nyampe di rumah n malaemnya langsung foto gandeng. Esoknya selasa 21 Januari 2012 aku langsung meluncur ke Kelurahan. Aku meluncur tanpa di temanin yayank cuz dia lagi sibuk urusin kerjaan dia, so alone ngadepin orang kelurahnnya (ngadepin?? kayak apaan aja dah). Saat di kelurahan ditanyain tempat n tanggal lahir ortu, waduh bingung dah, cuz taunya cman tempatnya doang tanggalnya ga hapal. Tanggal lahir yayank juga ga hapal, hapalnya tempatnya doang (wah ternyata aku parah banget ya hehehe). So langsung telpon bapak berharap bapak tau, wah ternyata bapak cman hapal taon nya doang, tanggal n bulan lahir emak beliau ga hapal juga. Beruntung yang diperlukan hanya usia saja, tanggal n bulan lahir ga diperlukan.
Saat surat pengantar dari kelurahan udah selesai dan petugas kelurahan menyerahkan surat pengantar itu sambil berkata "ongkosnya Rp. 20.000,- aja bu", tanpa basa basi aku serahin uang pecahan Rp. 50.000,- dan si petugas berkata "uang pas aja ga ada kembaliannya" langsung aku jawab "klo uang pas saya punya nya cman Rp. 18.000,-" eh si petugas langsung tanpa ragu mengambil uang Rp. 18.000,- itu dan berkata "ya udah ga papa ini aja". Wkwkwk inilah Indonesia ku punya ciri khas tersendiri hehe
Setelah dari kelurahan aku harus meluncur ke Kantor Urusan Agama Samarinda Ulu yang terletak di Jalan Juanda. Sebelum aku pergi ke KUA yayank telpon dan mengatakan klo dia bisa jemput n antar aku ke sana. Lumayan dah ada yang nemanin daripada alone kayak sapi ompong hehe. Sesampainya di KUA dan mengisi beberapa formulir, bersyukur yayank ikut menemani cuz ternyata mengurus harus ada yayank cuz ada beberapa formulir yang yayank harus tanda tangani n ada kegiatan yang harus dilakukan bersama di KUA. Pengisian formulir selesai n langsung aku serahin ke petugasnya, n petugasnya berkata "wali or bapak dari calon pengantin perempuan sudah hadir?". Aku kaget ternyata si bapak juga musti hadir, langsung deh aku keluar to minta tolong yayank jemput. Mau minta tolong tapi dia sibuk banget ama telpon nya cuz hari ini sebenarnya dia emang lagi sibuk banget. Aku jadi inget ma teman kakak yang udah kayak abang sendiri cuz udah keseringan di rumah aku mainnya namanya Yayan, dia bilang klo ada kendala di KUA disuruh hubungin dia aja. Aku langsung telpon n minta tolong jemput bapak, wah ga ampe 10 menit bapak dah nyampe di anter ma Yayan (makacih ya abang Yayan...hehe). Ternyata Yayan dari kemarin udah kasih tau aku klo ngurus di KUA si bapak musti dibawa eh si akunya malah ga dengar alias ga mudeng diajak ngomong. Setelah bapak datang kami langsung masuk ke ruang Kepala KUA, di dalam kami diberi nasehat dan kami di sumpah bahwa kami berdua memang belum pernah menikah sebelumnya alias sama-sama masih lajang. Selesai itu Kepala KUA menyuruh aku to melengkapi berkas-berkas yg belum lengkap (Ijazah n surat keterangan vaksin) dan membayar administrasi sebesar Rp. 70.000,-.
Akhirnya selesai juga rute perjalanan pengurusan surat pengantar nikah kami. Makasih ya to semua yang udah bantu, khususnya Bapak dan Yayan hehe